Apa itu Kelas Inspirasi?
Pertanyaan itu muncul saat saya di-mention oleh Pak FM Siddharta via akun twitter-nya @SydSalesman, untuk bergabung mendaftar menjadi bagian dari Kelas Inspirasi, mewakili profesi salesman. Apa ini, tanya saya dalam hati pertama kali.
Lalu saya klik link yang disertakan dalam tweet tersebut. Dan menemukan bahwa ini adalah gerakan nasional yang sangat luar biasa. Kelas Inspirasi mengajak para profesional untuk berbagi lewat profesi-nya masing-masing untuk menanamkan inspirasi kepada anak-anak SD Negeri yang telah dipilih di area greater Jakarta, untuk berani punya cita-cita yang tinggi. Menanamkan pula semangat kerja keras, pantang menyerah, jujur, dan mandiri dalam kesehariannya hingga nanti tercapai cita-citanya.

Well, paling tidak itulah yang tertanam di benak saya saat melihat langsung laman Kelas Inspirasi tersebut. Pertama saya lihat form pendaftaran Kelas Inspirasi yang sudah saya sebut diatas, namun rasanya kurang lengkap jika saya tidak melihat dan mempelajari positive message apa yang ada di Kelas Inspirasi.
Lalu, mendaftarlah saya… Mendaftar sebagai profesional yang bekerja di sebuah perusahaan FMCG, yang dulu punya cita-cita dan dengan kerja keras, apa yang dicita-citakan bisa tercapai. Yang punya semangat belajar yang tinggi, dan punya juga semangat untuk berbagi 🙂 Sounds too heavy for me, right? 😉

Setelah klik submit, jujur saja, saya masih belum tahu harus ngomong apa saja didepan audience yang masih kecil. Pernah sih, mengisi sesi kuliah tamu di almamater saya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Tapi ya hanya itu saja… Itupun didepan mahasiswa mahasiswi yang sudah punya tingkat intelegensi tertentu 🙂
Lha ini, anak-anak SD kelas 1 sd kelas 6, bagaimana cara ngomongnya ya? Yang saya pikirkan saat itu setelah submit lamaran menjadi pengajar di Kelas Inspirasi. Agak GeEr (gede rasa) sebenarnya. Orang saya terpilih juga belum :p
Lalu tibalah hari itu. Hari dimana saya menerima e-mail konfirmasi dari Kelas Inspirasi…
Senangnya!
Lalu mulailah bertanya-tanya lagi. Saya mau ngomong apa di depan anak-anak itu? Saya mau ngajarin mereka apa?
Dan kemudian datanglah e-mail undangan untuk briefing, di hari Sabtu, 9 Februari 2013. Jadinya lumayanlah… Punya tambahan gambaran tentang bagaimana trik-trik untuk public speaking di depan anak-anak SD. Bagaimana mengambil perhatian mereka, bagaimana tetap menjaga konsentrasi dan fokus mereka pada apa yang kita bicarakan. And surely, it’s not really easy 😉
So, survey lah saya dengan beberapa rekan-rekan saat itu, mas Arief (berprofesi sebagai pengawas keselamatan kerja), mbak Fitri (pengawas obat dan makanan dari BPOM), lalu menyusul group leader, pak Yudi (pelatih yoga), dan mbak Eva (konsultan yang nanti akan menjadi fotografer-dokumenter kami) langsung ke SDN 5 Joglo Pagi, dan bertemu dengan para guru dan menjelaskan kami bakal ngapain aja selama satu hari disana tanggal 20 Februari nanti. Letak SDN 05 Joglo Pagi cukup masuk ke dalam, dan membuat kami semua yang datang kesana mengalami sedikit kesulitan. But it’s alright, and well paid setelah melihat jajanan sekolah yang dijual di depan sekolah. Berjejer, murah, dan enak-enak 😀
So, here comes the BIG day!
Tanggal 20 Februari tepat pukul 05.30 WIB, saya dan mbak Fitri sampai di halaman SDN 05 Joglo Pagi. And yes, we’re the first who come 😉 And it was raining heavily! Lalu pukul 06.00 WIB sering meredanya hujan, mulailah berdatangan teman-teman yang lain. Pak Yudi, mbak Nia, mbak Lilik, mas Shafiq, mbak Eva, mas Arief (ada 2 orang anggota team yang bernama Arief, berprofesi sebagai dosen dan pengawas keselamatan kerja).

Kemudian menyusul lah anggota kelas Inspirasi lainnya. Mbak Rani (dokter laktasi), mbak Nia (insinyur beton), mas Imron (insinyur tambang), mbak Karyani (pengawas keselamatan kerja Pertamina offshore), mas Heru (produser TV), Pak Naresh (owner TX Travel Pasar Baru), mas Shafiq Pontoh (digital strategic planner), dan mbak Ethika (manajer keuangan). So, we’re good to go!
Jadwal mengajar per kelas sudah dibagi, dan tepat pukul 06.30 WIB, saat apel pagi usai dan anak-anak berbaris rapi masuk ke kelas masing-masing, mulailah kami bersiap masuk ke kelas masing-masing. Let’s rock!
Saya pertama kali mengajar di kelas 2A. Apa kesan pertama saat masuk? Lucu banget!
Saya bawa alat bantu laptop untuk perkenalkan diri saya dan profesi apa yang saya geluti selama ini. Namun sayangnya, saya tidak membawa alat bantu infocus (yang sampai saat ini masih sering saya salah sebut sebagai OHP atau over head projector ^.^), jadinya merubunglah mereka kedepan. Meninggalkan teman-teman mereka yang tidak terlalu gesit untuk melihat apa yang ditampilkan di layar laptop itu. It was fun! It was a quite fun given 35 minutes! Masing-masing dari kami punya waktu 35 menit untuk berbagi inspirasi melalui profesi kami masing-masing…
Ini dia foto beberapa teman yang sempat saya abadikan :
Nah, apa pengalaman saya yang paling berkesan dari mengajar sehari di Kelas Inspirasi SDN 05 Joglo Pagi :
1. Merasakan apa yang dulu hingga sekarang ibu saya kerjakan. Yup! Ibu saya seorang guru SD yang sangat berpengalaman, dan akan pensiun di bulan April 2013 nanti.
2. Mengendalikan ‘massa’ kecil, karena mereka mudah sekali ter-distract perhatiannya, bagaimana menjaga konsentrasi mereka, agar tetap fokus pada apa yang saya sampaikan selama 35 menit tersebut

3. Mendapatkan kertas-kertas berisi ‘pesan cinta’ yang diberikan oleh 5 murid putri dari kelas 5A (uhuy!). Well, selama 1 hari mengajar di SDN 05 Joglo Pagi, hanya saya yang mendapatkan ‘surat-surat cinta’ itu 😉

4. Belajar mengasuh anak-anak yang berkumpul di satu kelas, dengan berbagai karakter, yang semuanya ingin diperhatikan dan disayang. Di semua kelas saya pasti menemukan murid-murid yang cari perhatian (in a positive way), terlihat iri karena merasa yang diperhatikan hanya mereka yang ada di depan dan berani maju kedepan (jadi melangkah ke belakang lah saya, menghampiri mereka yang tidak maju kedepan tersebut).
5. Mengetahui bahwa kebanyakan murid-murid SD sekarang ini, saya ambil contoh yang saya ajar (kelas 2A, kelas 5A, kelas 3A, dan kelas 2A) kalau murid cowok kebanyakan ingin jadi pemain sepak bola, kalau murid cewek kebanyakan ingin jadi dokter. Dan ada juga sih ternyata 2 orang murid yang ingin menjadi seorang manajer saat besar nanti. Dan masing-masing dari mereka menuliskan cita-cita mereka dalam kertas origami warna-warni yang ditempelkan di styrofoam yang sudah disemprot lem. Mangharukan…

6. Melihat mata mereka yang berbinar saat saya mengatakan kalau cita-cita saya, yang saya punya dari SD sudah tercapai sekarang ^.^
7. Saya punya profesi yang demikian mudah diingat, manajer di perusahaan atau pabrik es krim. Dan saat saya sampaikan kalau saya bekerja di pabrik es krim, dan bisa mencicipi es krim gratis setiap hari, kembali berbinarlah mata mereka! Waaaawww… 😮
8. Berkumpul dengan orang-orang hebat dari macam-macam profesi yang dikumpulkan menjadi satu kelompok di Group 51 SDN 05 Joglo Pagi. I’m so glad to know and meet you, guys!
9. Buat saya yang punya pengetahuan terbatas tentang profesi yang ada, pasti jadi tambah wawasan dan pengetahuannya. Jadi bukan hanya anak-anak SDN 05 Joglo Pagi saja 😉 Jadi kadang manggut-manggut juga… “Ooo… Ada juga yah pekerjaan jadi……. “
10. Pada saat pulang, berduyun-duyunlah mereka, murid-murid yang saya ajar tersebut, berpamitan mencium tangan saya satu per satu, dan semuanya bilang : “Pak Yoga, es krimnya mana?” “Pak Yoga, kalau kesini lagi bawa es krim yaaaa! Jangan lupa yaaaa…” :’)

Kami pulang dan berpamitan dari SDN 05 Joglo Pagi tepat pukul 13.00 WIB, setelah sesi foto bersama dengan semua murid-murid dan para guru. We feel like we’ve been doing something good, something wonderful, something worth to tell, something that we’re proud of, that day… Yes, feeling good by doing good. Involved in one great national movement, chosen to be a part of something good. That hopefuly will make a better future, through this generation.
Sampai sekarang, tali silaturrahmi antar anggota kelompok 51 masih terjaga. Tidak harus ketemu memang, namun canggihnya komunikasi via internet, e-mail dan social media menjaga kami tetap dekat. Right, guys? 🙂

Itu tadi, cerita saya tentang satu hari di tanggal 20 Februari 2013, salah satu hari terhebat dalam hidup saya! Thank you, Kelas Inspirasi 🙂
nice experience 🙂
mau tanya sekalian, gmn caranya bisa gabung di kelas inspirasi semacam itu?…
Trully is, mbak Ine 🙂
Kebetulan saya ikut tergabung lagi (melamar kembali dan diundang kembali oleh panitia Kelas Inspirasi) setelah saya melamar lewat website http:kelasinspirasi.org
Next year gabung ya mbak 🙂
Thank you for the kind appreciation…