[Yogyakarta Trip] Bagian 5-Pantai Glagah-Kulon Progo dan Undur-Undur Laut

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta punya segudang lokasi wisata alam yang luar biasa. Mulai dari lokasi wisata alam di daerah pegunungan, di perkotaan dengan bangunan peninggalan sejarah yang masih sangat terawat hingga kini, dan pantai. Jadi propinsi ini sangat komplit kalau saya bilang. Dan eskalasi informasi tentang potensi wisata tersebut tidak bisa lepas dari peran media sosial dan internet. Dahulu, kalau pergi ke Yogyakarta, paling-paling hanya menuju ke Malioboro, kraton, taman sari, alun-alun, belanja oleh-oleh dan makanan khas Yogyakarta di kawasan KS. Tubun-Pathuk, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Pantai Kukup, dan beberapa lokasi wisata populer lainnya.

Namun kini, siapa sangka objek wisata Kalibiru, yang tak lain adalah platform/dudukan yang terbuat dari kayu dengan ketinggian beberapa belas meter diatas permukaan tanah, dengan latar belakang pemandangan danau dan hutan-hutan di sekitar danau (Waduk Sermo) dari atas ketinggian bisa seterkenal itu. Foto-foto dari hasil jepretan fotografer tersebut banyak kita temui bermunculan di media sosial. You name it! Path, Facebook, Twitter, dan yang paling dahsyat: Instagram.

Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta

Di hari ketiga #YogyakartaTrip ini, setelah puas main di daerah perbukitan dan pegunungan di hari kedua, kini kami akan main ke pantai. Bukan, bukan menjelajah gugusan pantai di Kabupaten Gunung Kidul yang terkenal itu. Melainkan menjelajah salah satu pantai di gugusan pantai di Kabupaten Kulon Progo, arah ke Wates. Pantai Glagah nama pantainya. Pantai ini letaknya berdekatan dengan Pantai Congot, yang kami kunjungi di liburan Natal tahun 2016 lalu. Tidak ada objek wisata hutan bakau dengan banyak instalasi untuk foto-foto seperti yang kami temui di Pantai Pasir Kadilangu, yang memberikan nilai tambah luar biasa.

Pantai Glagah ini tampil lebih sederhana dibanding gugusan Pantai Congot atau bahkan gugusan pantai lainnya di kabupaten lain di provinsi D.I Yogyakarta. Ada beberapa kios yang menawarkan kolam renang mini untuk anak (karena tidak diperbolehkan berenang di pantai selatan, yang sebagian besar berombak ganas), warung-warung makan, dan kios-kios penjaja seafood goreng tepung yang jadi favorit saya.

Yes! Saya ketemu lagi dengan undur-undur laut goreng crispy. Hewan laut ini masuk golongan crustacea (udang-udangan) yang banyak ditemukan di gugusan pantai. Selain undur-undur laut, mereka juga menyediakan ikan pari, udang, ikan sungai, dan ikan laut lain yang dipotong-potong, digoreng dengan tepung dan dijual kiloan. So very simple, but yet tasty!

Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta
Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta
Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta

Lalu, seperti apa rasanya undur-undur laut ini? Mirip udang kalau saya bilang (karena memang masuk golongan udang-udangan), tinggal makan saja-tidak perlu dikupas kulitnya. Di kios ini juga menyediakan udang goreng, yang dijual dalam kemasan, Rp10.000,-/pak. Undur-undur laut pun dijual dengan harga yang sama, mungkin ikan dibanderol dengan harga yang berbeda. Mbak-mbak penjual seafood goreng tepung sempat berpesan kepada kami, kalau undur-undur laut ini meskipun lezat, kandungan kolesterol-nya cukup tinggi. Wah, tidak bisa makan seenaknya nih, kudu sadar diri. Kalau nggak, bisa gawat. Hehehehe 🙂

Undur-undur laut goreng (Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta)
Udang goreng tepung (Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta)
Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta

Di sepanjang pantai banyak kita temukan larangan untuk mandi, sekali lagi karena ganasnya ombak di Pantai Glagah ini. Saking ganas dan derasnya, untuk mencegah abrasi, pemerintah membangun semacam barikade anti ombak dari beton-beton besar. Namun saya yakin seberapa besar dan banyak beton penahan ombak ini, jika terus terhempas ombak sedemikian besar, pasti akan habis juga. Dari kejauhan, warna air laut di pantai ini terlihat bergradasi. Dari biru muda ke biru tua, sampai warna biru gelap yang tak jauh dari garis pantai. Konon katanya, tak jauh dari garis pantai ada palung laut yang sangat berbahaya, apabila ada pengunjung yang nekat berenang dan terbawa ombak ke tengah. Karena cukup banyak pengunjung yang main air, nampak beberapa life guard berseragam orange yang siap siaga memberikan peringatan dan pengawasan kepada pengunjung hari itu.

Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta

Menikmati suasana pantai yang sedang terik-teriknya, akan sangat menyegarkan jika ditemani dengan es kelapa muda, disajikan utuh, bersama dengan es batu dan pilihan simple syrup (dari gula pasir), sirup frambozen, atau sirup gula Jawa. Di kios-kios sepanjang jalur yang menjorok ke lautan ini, 1 butir kelapa muda dijual rata-rata Rp12.000,- saja. Segar!

Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta
Pantai Glagah, Kulonprogo-D.I Yogyakarta

“Jadi, apa yang paling berkesan dari kunjungan ke Pantai Glagah hari itu?”, tanya Oom Hidayat ke saya. “Tentu saja, undur-undur laut goreng crispy!”, balas saya. 😀

Our next destination: Waduk Sermo dan foto a la pre-wedding di Bukit Pethu, masih dari Kulon Progo!

2 Comments Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s