Di akhir tulisan pertama, saya tutup dengan pertanyaan:
“Kejutan apa yang akan saya lihat tahun ini dari mahasiswa/i yang belum genap berusia 21 tahun?”, dan “Akankah saya dibuat tercengang kembali oleh ide-ide dan cara penyampaian mereka?”

Jawaban saya adalah, semester ganjil kali ini saya kembali dikejutkan dengan ide-ide cemerlang mereka! Dan bahkan bukan saya saja yang terkaget-kaget dengan ketajaman mereka menangkap problems, anxieties dan desires dari pengelola merek, sekaligus menyajikan ide-ide mereka bukan dengan presentasi yang ala kadarnya, tapi menurut saya sudah sebagus dan sekeren agensi-agensi digital sungguhan.
Dan rekan-rekan pengelola merek yang ikut serta menjadi juri, pun ikut kagum juga.
This year, I share this privilege with them, brand manager from Campina Go!Mango, and Senior Brand Manager and Head of Marketing and R&D from Belfoods. Pak Ronny Ganda dari Campina, Bu Fitri Fitria dan Bu Any Astuti dari Belfoods. Yes, sebangga itu saya dengan para mahasiswa saya ini.
Dari kelas A-hari Selasa ada 4 kelompok, dan dari kelas B-hari Jumat, ada 5 kelompok. Kelas Selasa akan menyajikan ide-idenya untuk Belfoods Royal, chicken nuggets kategori premium, dan kelas Jumat akan mempresentasikan ide-idenya untuk Go!Mango, sebuah varian es krim baru dari Campina, terbuat dari 100% puree mangga asli.
Berikut screen shot saya dari masing-masing kelompok dari kelas Selasa:

Ide besarnya yang mereka angkat adalah “Your Royal Belfoods”, yang diambil dari sebutan your royal highness, sebutan untuk para raja dan bangsawan. Ide ini menjelaskan varian Belfoods Royal lebih eksklusif dari produk ‘premium’ brand frozen food lain. Eksklusivitas tersebut ditonjolkan melalui konten yang meng-highlight kandungan dari produk Belfoods Royal yang lebih sehat dan berkualitas, yang disampaikan via medium Instagram dan tentunya, TikTok.

Team AdsPro membawakan big idea “Hari Ini Makan Apa“, dengan goals meningkatkan engagement dan brand awareness dan UGC (user generated content) di platform Instagram dan Tiktok. Karena ingin hadir dengan intensitas tinggi di kedua platform yang erat dengan anak muda ini, team AdsPro pun merekomendasikan sejumlah influencer, baik selebgram maupun content creator Tiktok untuk strategi paid media-nya.

Sesuai dengan nama team-nya, big idea project pertama dari ‘digital agency’ ini pun selaras dengan namanya, untuk mau lagi dan lagi. Big idea yang diangkat adalah; “More Than Just A Nugget”, more in variety, meat, nutrients, yummy, and off course, fun!

Team Noroi menampilkan langsung ide-ide besarnya, yang datang dari kata kunci utama mereka: “Funlicious”, atau fun and delicious, menjadi “Royal Nugget Funlicious”, plus beberapa kata kunci tambahan; royal, rich, and premium. Seiring dengan permintaan team pengelola merek Belfoods untuk fokuskan strategi komunikasi di platform Tik Tok dan Instagram, mereka melontarkan strategi untuk connecting keduanya lewat challenge seru ke target audience-nya, young moms dari middle-upper class sebagai primary target, dan para mahasiswa dan first jobber dari SES yang sama, sebagai secondary target. Best of luck!
Dan berikut dari kelima kelompok dari kelas hari Jumat:
Pitching session di hari Kamis, 14 Oktober ini adalah pengganti untuk kelas hari Jumat, 8 Oktober yang harus saya cancel, karena Pak Ronny Ganda tidak available di hari tersebut, karena kesibukan beliau. Team pertama yang maju presentasi adalah 09 Creative, Kami Creative, dan Womative. Tiga kelompook maju dalam satu hari yang sama, membuat durasi kuliah mundur 30 menit, memakan waktu istirahat mereka yang akan melanjutkan sesi kuliah di hari itu.
Salut untuk semangat belajar dari kelima team yang tetap hadir dalam sesi kuliah pengganti ini!

Presentasi dari team Kami Creative ini cukup memukau dari segi tampilan slide demi slide, pun demikian dari segi ide besar. Yang dari kami-kami di internal Campina sendiri tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Idenya cukup sederhana, namun dipresentasikan dengan sangat baik, lewat big idea: “Halo Ada Mangga”
Closed-ended question ini datang dari kebiasaan mereka, dan mungkin kita, saat hendak masuk ke toko buah, ingin membeli mangga. Dan strategi mereka untuk meningkatkan awareness dari target audience tentang produk ini, adalah membaginya menjadi 6 fase. Lewat prorgamnya, mereka menarik perhatian target audience dengan memanfaatkan rasa FOMO (fear of missing out), keingintahuan netizen, trend yang sedang berlaku sekarang, dan hal-hal yang menjadi kebiasaan/behavior dari target audience. Pure genious!

Kelompok yang beranggotakan 6 orang mahasiswi ini mengawali presentasi mereka dengan hasil survei yang sudah mereka lakukan. Dari awal pun, saya mulai terkagum-kagum dengan determinasi, semangat berkompetisi dari mereka masing-masing. 54 slides mereka pun mengupas strateginya dengan sangat komprehensif; mulai target market analysis, competitor analysis, survey research (ini keren banget!), big idea-Go!Mango-Go Healthy, mood board, content ideation-amplification-evaluation, timeline, hingga budgeting.
Presentasi yang sangat menarik ini ditutup dengan sebuah closing statement tentang mengapa dan bagaimana strategi ini bisa berjalan untuk Go!Mango. IMHO, its way advance for their age and experience. So, its amazing!

Lagi-lagi, detail dibawakan dengan sangat baik, kali ini oleh team 09 Creative. Mereka memulai presentasi dengan hasil survei yang sudah mereka lakukan, dilanjutkan dengan SWOT analysis, menampilkan problem-problem yang dihadapi oleh pengelola merek, yang mengarah ke awareness produk baru ini, dan juga hasil pencarian yang masih sangat minim terhadap Go!Mango. Big idea mereka: “Yang ini beda, kesegaran rasa mangga asli & tinggi vitamin C”
Dan hanya kelompok ini yang menampilkan reason to believe (RTB) sebagai berikut:
Go!Mango terbuat dari puree mangga asli, kaya akan vitamin C yang dapat memenuhi kebutuhan harian vitamin C (berdasarkan AKG 2150 kkal). Kandungan vitamin C tersebut tidak dimiliki oleh direct competitor, yang membuat Go! Mango berbeda dengan es krim mangga lainnya. Awesome!

Hal yang memikat dari presentasi kelompok Kaluna Inc. ini, adalah competitor overview-nya yang sangat lengkap. Membandingkan merek-merek yang membuat es krim dengan rasa Mangga dari beberapa sudut pandang; brand image, social media distribution, produk bisa didapatkan dan dipesan via online dimana, hingga strategi promosi yang dilakukan.
Dari market research yang dilakukan, mereka menarik insights penting, dan keluar dengan Big Idea: Go Fun, Go Healthy, Go!Mango. Satu lagi yang menarik, muncul ide karakter unik dari Go!Mango, yaitu Magi. Karakter lucu ini diambil dari figur buah Mangga jenis Manalagi yang sudah dikupas dan dibelah sedemikian rupa, sehingga menimbulkan hasrat untuk menikmatinya segera.

Team WoWS ini punya keunikan tersendiri. Mereka mengangkat Big Idea: “Yang Ini Beda, Kesegaran Rasa Mangga Asli yang Tinggi Kandungan Vitamin C”. Untuk merancang strategi komunikasi, mereka berangkat dari competitor analysis, mendapatkan main problems, dan menggunakan pendekatan AIDAR (Attention-Interest-Desire-Act-Retention), sebagai pembanding dari yang saya sampaikan di kelas; AISAS (dari Dentsu) dan 5As (dari Markplus Inc.).
Cukup komplit juga analisis hingga campaign plan yang dibuat oleh team WoWS ini, sangat komplit dan komprehensif. Dan faktor visual, karena otak manusia mengolah informasi secara visual, tak luput dari fokus perhatian mereka.

Ada keseruan tersendiri saat saya melibatkan real brand dalam project pitching role play ini, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang terjadi dalam ruang lingkup kelas saja, tidak melibatkan pihak luar (artinya, salah satu dari team digital agency ditunjuk sebagai client). Keseruan tersebut yaitu waktu, yang bukan menjadi teman kami semua.
Kesibukan masing-masing pengelola merek, yang kebetulan punya jadwal masing-masing, jadi PR besar untuk bisa menyatukan dengan jadwal kuliah yang sudah ditentukan. Akhirnya, kami semuanya berkompromi dengan waktu, memilih hari dan jam di luar waktu kuliah. Disini peran ketua kelas sangat vital, mengorganisir masukan dari rekan-rekan sekelasnya, menentukan waktu dimana sebagian besar, atau bahkan semuanya tidak bentrok dengan jam kuliah lain. PR banget! 🙂
Entah mangapa, perjalanan learning by doing-experiencing lewat pitching role play tahun ini terasa lebih melelahkan, karena adanya pergeseran jadwal ini. Namun perbedaan ini tetap menjadikan semuanya sangat seru secara whole package. Dengan kesibukan saya sendiri, yang menuntut kemampuan juggling diantara jadwal dan kesibukan, membuat saya makin terlatih untuk membagi konsentrasi dalam menyelesaikan tugas satu ke tugas-tugas lainnya.
Setelah kelima team digital agency di hari Jumat sudah mempresentasikan ide-ide kerennya, dan keempat team lainnya juga sudah menghantarkan content dengan delivery yang sama-sama bagus, saatnya memberikan waktu untuk kedua pengelola merek untuk shortlisting, memilih hanya dua digital agency saja dari masing-masing kelas. Kedua digital agency team ini akan maju kembali, di periode UTS (ujian tengah semester) mereka, untuk kemudian dipilih mana yang paling pantas untuk membantu team pengelola merek mengawal Campina Go!Mango dan Belfoods Royal ke depannya.
Simak lanjutan cerita ini, team digital agency mana yang keluar menjadi yang terbaik, di unggahan saya berikutnya.
One Comment Add yours