[Pemasaran Digital Terpadu FISIP -UI] Semester Ini Ngapain Aja (Bagian 3-Company Visit)

Belajar dari ahlinya!

Menjelang pertengahan semester, urgensi untuk menemukan lokasi company visit untuk mahasiswa/i saya makin terasa. Maklum, kelas saya terakhir lakukan kunjungan di tahun 2016 yang lalu, yaitu di angkatan 2014, ke Kaskus Headquarter. Saat itu, kunjungan kami sudah terasa sangat keren, dan saya selaku dosen juga merasa bangga berhasil mengajak para mahasiswa saya untuk jalan-jalan sejenak, belajar sesuatu di luar kampus. Saat itu memang terpikir untuk berkunjung ke kantor-kantor perusahaan ecommerce, atau bahkan ke kantor GO-JEK. Namun seingat saya, kantor-kantor yang ‘millennial friendly’ saat itu belum sekeren sekarang, sebagaimana yang saya lihat di kantor pusat Shopee, Tokopedia, atau bahkan GO-JEK. Dan seperti gayung bersambut, proposal kunjungan kami langsung diterima dengan baik oleh mbak Quarry Mitratama dan Cihils atau Mbak Hilda Hendrio, Head of Marketing Kaskus, dan Mas Syarif (Head of Content Marketing Kaskus) yang pernah saya undang sebagai dosen tamu di kelas saya.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (kuliah tamu dari Kaskus tahun 2016)

Tahun lalu saya failed, tidak dapat jadwal berkunjung ke kantor pusat ecommerce manapun, hanya karena saya lupa kalau mereka sangat-sangat sibuk menjelang tanggal 11 November atau bahkan 12 Desember. Seingat saya, saya propose kunjungan mendekati tanggal 12 Desember. Habislah! Para pekerja di perusahaan ecommerce, terlebih divisi marketing dan divisi-divisi lain yang support program Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) pastinya sangat sangat sibuk. Dan jadilah, perkuliahan Pemasaran Digital di tahun 2017 lewat tanpa adanya company visit. I felt a little bit sad that year.

Namun tahun ini harus beda! Tekad saya. Tahun ini saya harus berhasil mengajak mahasiswa/i saya berkunjung ke salah headquarter perusahaan ecommerce. Tiga proposal pun saya layangkan, ke Tokopedia, Shopee dan Zalora. Ketiganya punya karakter yang berbeda-beda, Zalora  murni bergerak di bisnis fashion, sedangkan Tokopedia dan Shopee murni marketplace yang menyediakan barang-barang dari A-Z, alias lengkap. Sehingga apabila berhasil mendapatkan 2 kunjungan, di e-commerce marketplace (antara Tokopedia atau Shopee) dan ecommerce fashion, Zalora, akan sangat luar biasa. Para mahasiswa/i saya bisa langsung belajar banyak dari para praktisi e-commerce tersebut, dari lintas divisi, misalnya; marketing, information technology, human resource, customer care, logistic, production, dan purchasing.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Zalora HQ)

Dan dari ketiga ecommerce tersebut, hanya Zalora yang menerima proposal saya. Shopee sudah fully booked hingga akhir tahun, dan Tokopedia sedang melakukan renovasi di kantornya. It’s ok, one ecommerce should be fine! I felt relieved. Lewat bantuan Pak Reka Pratama Kamiludin dan Bu Hesti Nila Saputri dari team HR Zalora, jadilah kami berkunjung ke Zalora HQ. Jadwal sudah ditentukan, 22 November pukul 15.00 WIB. Jadwal yang aman, karena jatuh jauh setelah Harbolnas 11.11 dan jauh sebelum harbolnas 12.12. Semula saya memperkirakan hanya 25 orang mahasiswa/i yang mengikuti sesi company visit ini, dikarenakan jadwalnya yang jatuh di hari dimana saya tidak mengajar (saya hanya mengajar di hari Senin dan Selasa). Namun  tak disangka, kurang lebih 52 orang mahasiswa/i datang ke Zalora HQ, sehingga membuat ruangan kantor sedikit terasa sesak. This got me all surprised and also excited of their willingness to come. Sore itu di seputaran Jalan Gatot Subroto, HR Rasuna Said, dan MT Haryono hujan cukup deras.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Zalora HQ)

Dan tentunya kedatangan 52 orang mahasiswa berjaket kuning ini menarik banyak perhatian crew Zalora. Dan team HR Zalora pun cukup kewalahan, mengingat mereka sudah menyiapkan berbagai hal (ruangan, snack, goodie bag, dll) untuk 25-30 pengunjung saja. Kami difasilitasi sebuah ruangan meeting besar, yang sebenarnya hanya cukup untuk sekitar 25 orang (bisa duduk dengan nyaman). Sebenarnya ada common room, tempat dimana para karyawan menghabiskan leisure time mereka, atau bisa juga dipakai untuk town hall meeting karena cukup luas. Namun sayangnya sore itu sedang ada perayaan Thanksgiving, jadi semua karyawan Zalora berkumpul untuk makan sore-malam di common room tersebut.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Zalora HQ-Pak Anthony Fung dan Pak Reka)

Acara dibuka oleh Pak Reka selaku perwakilan dari team HR, sekaligus host untuk sesi company visit sore itu. Kemudian dilanjutkan dengan speech dari CEO Zalora Indonesia sendiri, Pak Anthony Fung, yang masih berusia sangat muda, 34 tahun. Dari opening speech-nya, beliau menjelaskan bagaimana dunia kerja dan dunia bisnis terdisrupsi oleh digital, konsumen pun berubah. Ingin serba cepat, on demand. Mereka mengedepankan me time-our time, bukan lagi brand time, dan mengkonsumsi informasi sesuai minatnya sendiri, lewat digital tools.  Anak-anak muda kini menjadi penggerak roda ekonomi digital, dan sudah seharusnya anak-anak muda tidak lagi takut tidak punya pekerjaan di era digital ini.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Dwi Ajeng Asmarandhany)

Setelah Pak Anthony Fung memberikan speech-nya, giliran Senior Marketing Manager Zalora, Bu Dwi Ajeng Asmarandhany, atau Bu Ajeng demikian beliau akrab disapa. Sosok yang masih muda ini memberikan paparan tentang kegiatan pemasaran dan komunikasi yang Zalora lakukan, yang sebagian besar ada di media digital. Di presentasi Bu Ajeng tentang digital marketing, ditampilkan informasi-informasi yang pernah saya sampaikan di sesi-sesi perkuliahan Digital Marketing Terpadu saya. Hal ini membuat para mahasiswa bisa melihat bahwa apa yang mereka pelajari in line dengan kenyataan yang terjadi di dunia kerja yang sebenarnya, saat ini. Sosok cerdas yang sangat fasih berbahasa Inggris ini menyampaikan presentasinya dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Dwi Ajeng Asmarandhany)

Sesi Bu Ajeng adalah sesi terakhir kami di kelas, disambung dengan office tour. Lokasi pertama yang dituju adalah production room, dimana foto-foto produk (biasanya melekat di badan model) diproduksi. Rombongan kami disambut oleh Bu Elizabeth, Production Manager dari Zalora. Beliau menjelaskan langsung proses produksi foto-foto yang dipajang di laman ecommerce Zalora, memperkenalkan team production di bawah koordinasinya. Ruangan produksi cukup besar, maklum karena selain menampung para pekerja, juga ruang foto dan rak-rak baju dan sepatu yang hendak atau sudah difoto.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Elizabeth, Production Manager)
Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Production Room)

Ruangan produksi tersambung dengan ruangan purchasing, yaitu tempat berkumpulnya para buyer dari Zalora, yang handling pembelian dari para pemasok pakaian, sepatu, tas, dan barang-barang lainnya. Buat saya yang datang dari industri FMCG (fast moving consumer goods), dunia buyer-merchandiser sudah tidak asing lagi. Saya kenal dunia pekerjaan ini  saat masih menjabat sebagai Key Account Supervisor dan Trade Marketing untuk Supermarket Channel, yang antara lain memegang key accounts di circa tahun 2006-2009. Seperti Hero-Giant, Superindo, Tip Top, Naga, Hari Hari, Ranch dan Farmers Market. Dunia buyer ini tidak jauh dari persentase, berapa harga modal yang dilepas pemasok (supplier) dan berapa margin yang harus diambil oleh Zalora agar tetap profitable sebagai front margin. Back margin? Tentunya ada. Dibahas di topik lain ya? 🙂

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Purchasing Room)

On to the next location, IT division. Ruangan IT di Zalora HQ ada di sebuah ruangan terbuka yang ternyata bersebelahan dengan meeting room besar tempat kami berkumpul tadi. Secara singkat, IT Manager dari Zalora menjelaskan apa-apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, dan memperkenalkan beberapa anggota team-nya.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (IT Room)

Next location: Customer Care Room. Di ruangan yang terletak di lantai 16 Menara Bidakara 1, Komplek Bidakara Jl. Gatot Subroto No. 71-73 ini, para mahasiswa mendapat pemaparan dari Customer Care Manager Zalora yang berasal dari Filipina. Yes, it’s a global company with global talent! Hampir sama dengan tugas customer care lainnya di industri apapun, masing-masing customer care agent bertugas untuk serve setiap calon konsumen/konsumen yang menghubungi Zalora lewat tools dan channels apapun dengan baik, sesuai prosedur perusahaan. Merubah emosi negatif (keluhan, kemarahan, kesedihan) menjadi emosi positif (perasaan puas, senang, bahagia, dan rasa ingin untuk membagikan kesenangannya dengan jejaringnya).

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Customer Care Room)

Dan setelah selesai mendapatkan pemaparan dari divisi Customer Care (dan para mahasiswa mendengarkan best practice dari contoh problem solving complaint terbaik yang dilakukan oleh customer care agent), para mahasiswa bergerak ke ruangan selanjutnya, yang letaknya tepat berseberangan dengan ruangan Customer Care, yaitu Finance and Administration Room. Yup, as expected, topik di ruangan ini masih kurang relevan dengan pengalaman kuliah mereka, di Komunikasi dan Periklanan.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Finance & Administration Room)

Back to the meeting room! End of today’s session. By the way, we are also accepted by Head of HR since from Purchasing Room. Dan beliau pula, bersama dengan Pak Reka, memberikan closing speech. Beliau berterima kasih atas kunjungan para mahasiswa dari FISIP Universitas Indonesia-Prodi Periklanan Departemen Komunikasi. Dan demikian juga dengan kami, saya dan para mahasiswa/i yang diberikan kesempatan belajar langsung dari Zalora. Beliau mempersilahkan kami untuk datang kembali di lain waktu, untuk belajar tentang ecommerce, dengan materi yang pasti berbeda, karena ilmu digital marketing sendiri yang sangat dinamis.

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Head of HR Zalora)

Dan sesi office visit pun berakhir, ditandai dengan sesi foto bersama di reception room Zalora. Masing-masing visitor dibekali goodie bag berisi merchandise dari Zalora, yang sebenarnya disediakan untuk para karyawan Zalora, yang didapatkan dengan tukar poin. Poin-poin tadi didapatkan oleh masing-masing karyawan atas achievement masing-masing, yang telah mencapai atau melampaui batas maksimal KPI (key performance indicator) yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Dan masing-masing karyawan punya QR code khusus sebagai identitas, yang menjadi tracking untuk pencatatan performa masing-masing di belakang ID card-nya. Seru ya?

Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Zalora employee point reward system)
Pemasaran Digital Terpadu 2018 (Zalora HQ)

Well, thank you Zalora for such a great reception, and allowing us to learn so much that day! Surely will come again, to learn again 🙂

 

2 Comments Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s