“Mas bro, kita bikin sesuatu untuk kampus lagi yuk!”, ujar Yusuf Risanto, rekan saya semasa kuliah dulu di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi (kini disebut Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Brawijaya Malang, yang kini menjabat sebagai salah satu dosen tetap di jurusan Manajemen. Let’s make it happen!
Dan jadilah ide mengadakan kuliah tamu yang dibilang persiapannya cukup singkat itu. Singkat, karena acara kuliah tamu ini dibuat di sela-sela libur kuliah S3-nya di China. Kejutan nya adalah, di sesi kuliah tamu tanggal 15 Februari 2018 ini ternyata bukan hanya saya saja yang diundang untuk berbagi, melainkan ada 3 orang rekan lagi, yang mewakili expertise di bidang masing-masing. This got me so excited! Dani Kurniawan, HR, CRM dan Finance expert dari industri alat-alat berat. Kemudian Alif Priyono, jagoan digital dari industri startup yang sudah sangat berpengalaman di manajemen startup, sehingga yang diambil adalah keahliannya di bidang entrepreneurship. Pembicara ketiga adalah Anggun Wibowo, seorang expert di manajemen operasional dan supply chain management di industri telekomunikasi. Dan keempat adalah saya, seorang pembelajar. Namun sayangnya, Anggun Wibowo berhalangan hadir karena kesibukan beliau yang luar biasa.

So, there will be only 3 of us; Dani, Yoga, dan Alif on the stage! Dan tajuk sesi kuliah tamu hari itu adalah: “Marketing and Human Resource Outlook in Manufacturing Industry”. Sehingga dalam benak saya, ekspektasi yang muncul dari audience-mahasiswa S1 semester 4-5 dan S2 yang datang di hari itu, adalah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari kami, yang disampaikan bersama dengan trend baru di dunia kerja kami masing-masing di tahun 2018 ini.

Ruangan aula Gedung D lantai 3 sudah cukup penuh hari itu, dan pukul 09.30 WIB ibu dosen Rizka selaku MC-pun sudah membuka acara dengan memperkenalkan satu per satu dari kami. Satu hal yang cukup menggelitik adalah saat beliau (yang ternyata juga lulusan FEB UB angkatan 2005) announce bahwa kami berasal dari angkatan 1998, dan disambut dengan tawa kecil audience. Kenapa? Ada apa? Ternyata sebagian dari mereka baru lahir atau belum lahir di tahun 1998 🙂 Ok, baiklah. Saya mendadak merasa sangat tua di hadapan audience saya. Sama halnya saat saya mengajar rekan-rekan mahasiswa/i Periklanan dari Departemen Komunikasi FISIP UI semester 5. Hahahahahaha…

Presenter pertama, Dani Kurniawan, membawakan topik dari sisi human resource, yang mengulik tentang rekrutmen dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman, hidup di daerah atau kota asalnya selepas lulus kuliah. Sebab, banyak peluang untuk berhasil jika kita berani untuk keluar dari zona nyaman kita. Misalnya: merantau ke ibukota, seperti halnya kami bertiga yang mendapat pekerjaan bagus di awal karir kami masing-masing. Di Jakarta, saya percaya bahwa banyak sekali kesempatan untuk berkembang, baik secara pribadi dan profesional di sana. Sebab semuanya ada disana, kantor-kantor pusat perusahaan besar dan ternama dari lintas industri ada disana, demikian juga dengan jagoan-jagoan di masing-masing bidang juga berkumpul di sana, selain perputaran uang di republik ini juga sebagian besar ada disana.

Saya kebagian mengisi sesi kedua, dimana materi yang saya bawakan adalah seputar digital marketing, namun saya setting untuk audience para mahasiswa yang sedang belajar digital marketing dengan benar, meskipun mereka sudah sangat dekat dengan dunia ini lewat aktivitas mereka masing-masing di media sosial, let’s say Instagram. Jadi, ibaratnya saya berusaha membuat materi kuliah Pemasaran Digital saya di FISIP UI selama 1 semester, dipadatkan dan disajikan dalam 30-60 menit saja. Kinda tough.

Presentasi saya dimulai dengan pertanyaan: “Mengapa digital?” Dan pertanyaan saya ini saya gunakan untuk memancing interaksi dengan audience, secara random saya tanyakan ke beberapa audience dan jawabannya cenderung sama, yaitu karena jaman sudah berubah. Betul! Saya pun menambahkan, karena konsumen saat ini juga sudah berubah. Jawaban saya ini pun menjadi jembatan untuk masuk ke inti dari materi saya, yaitu menyebarkan ide kalau kita, selaku konsumen dari berbagai brand dan industri sudah sangat berubah-menjadi sangat kuat dalam pengaruh keputusan pembelian dari satu ke yang lain, karena terkena akses internet dan gadget.

Saya rasa menyampaikan ini penting, karena sedikit berbeda dengan mahasiswa saya di FISIP UI yang titik beratnya adalah penyampaian pesan secara efektif kepada target market, di FEB UB ini titik beratnya pada bisnis itu sendiri. Sehingga dengan menanamkan kesadaran akan manfaat digital marketing untuk bisnis, mereka mulai saat ini diharapkan sudah berpikir customer centric, berpikir bahwa semua industri, baik itu fast moving consumer goods, retailer, startup, e-commerce, logistic/express delivery, digital agencies, financial technology, ride hailing, dan bidang lain memfokuskan aktivitasnya pada pelanggan yang dilayani. Selain pengenalan kesadaran akan manfaat digital marketing untuk bisnis tadi, saya juga menyampaikan materi tentang trend digital yang akan terjadi di tahun 2018 ini, dan saya tutup dengan slides tentang kegiatan saya sebagai corporate digital marketer di perusahaan yang baru IPO di bulan Desember 2017 yang lalu. By the way, materi presentasi saya bisa dilihat disini.

Presenter ketiga adalah Alif Priyono, seorang jagoan di industri startup. Perlu saya garis bawahi prestasi dan sepak terjang rekan saya ini, salah satunya adalah peran beliau sebagai eks-CMO di OLX.com, startup di bidang e-commerce berbasis C2C (customer to customer), yang kemudian mendalami industri ini dari sisi founder dan co-founder, alias mendirikan startup company sendiri. Saat ini, Alif berkarya di Carro Singapore, sebuah startup jual beli mobil yang didirikan di Singapura. Materi yang beliau sampaikan sangat asyik, terlebih untuk audience yang punya passion di bidang teknologi dan kewirausahaan, yang khususnya ingin membuka startup atau bekerja sebagai karyawan di perusahaan-perusahaan startup.

Ada satu hal yang istimewa di homecoming saya kali ini, yaitu saya punya kesempatan mengajak bapak ibu saya (dan keponakan saya yang harus bolos sekolah-ikut karena tidak ada yang menjaga) menyaksikan puteranya berbicara di depan publik. Harapan saya, beliau berdua bisa melihat langsung bagaimana putranya sudah tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Melihat bagaimana putranya mengajar, meneruskan bakat berbagi pengetahuan dan pengalaman sebagai seorang guru. Yes, I came from a teacher family. Even my father in law was a teacher.

So, this is such an emotional homecoming for me! Bukan saja kembali ke kampus tempat saya belajar dulu, namun juga mengajak bapak ibu saya untuk hadir di acara dimana saya menjadi pembicara. Terima kasih untuk Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang sudah mengundang kami.


Terutama untuk Ibu Doktor Sumiyati, dosen saya dulu, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sudah menerima kami dengan baik di akhir sesi kuliah tamu ini, untuk urun rembug bagaimana meningkatkan kualitas lulusan kampus ini terutama dari Jurusan Manajemen, dan ijin dan support free ice cream yang diberikan Pak Adji Andjono-Sales and Marketing Director PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk yang dinikmati seluruh audience, pembicara, dan para dosen dan staff yang mengikuti sesi kuliah tamu ini.

2 Comments Add yours