Singapore Trip Day 3-Final (Bugis Street, Chinatown, Changi Airport to Bandara Soetta)

Hujan!

Akhirnya setelah panas terik selama dua hari di Singapore, kami merasakan juga hujan disini, dari semenjak pagi. Jadi untungnya, 2 hari yang lalu cuaca cukup cerah jadi kami bisa explore sebagian dari Singapore. Pagi-pagi, kami sudah keluar hotel untuk sekedar berjalan-jalan. Tujuan kami lagi-lagi adalah Bugis Street, karena istri saya masih penasaran dengan ABC Bargain Center, untuk kembali lagi membeli cokelat, permen, dan jajanan yang dijual dengan harga miring itu.

Rabu pagi di Bugis Street

Karena masih pagi, kebanyakan toko-toko disana masih tutup (ya iya lah!), jadi kami memutuskan untuk berkeliling kota saja naik public bus dan tentunya MRT. Dari Bugis Street kami naik bus sampai Little India dan berjalan-jalan sebentar. Karena bus stop berhadap-hadapan dengan MRT station, kami lanjut naik MRT saja ke Chinatown untuk melihat beberapa objek wisata di sekitar Chinatown yang sudah di-browse istri saya kemarin malam.

Public bus, dari Bugis Street ke Litte India

Chinatown MRT station-super bersih!

Dan hujan pun semakin deras! Alhasil, kami hanya mengunjungi 1 toko oleh-oleh yang persis ada di sebelah kiri eskalator dari MRT station. Dan rencana explore Chinatown pun batal. Setelah oleh-oleh didapat, kami pun memutuskan kembali ke hotel, untuk bersiap-siap check out. Pihak Hotel 81 Elegance memberitahukan sebelumnya bahwa waktu check out adalah pukul 11.00, namun para tamu diberikan kemudahan untuk check out paling lambat pukul 13.00. Di depan meja reception, sering kami lihat deretan tas dan koper para tamu yang dititipkan ke hotel, karena mereka ingin berjalan-jalan dahulu, dan mengambil bagasinya (tas dan koper) kemudian diatas waktu check out sebelum melaju ke Bandara Changi.

Makan siang!

Cheng Mun Chee Kee food stall- Beatty Lane

Kami mencoba menu yang disediakan kedai Cheng Mun Che Kee Pork Organ Soup yang tepat bersebelahan dengan hotel, yang selalu terlihat ramai. Saat itu masih hujan gerimis, jadi kami pikir pas untuk makan sesuatu yang panas dan berkuah! Ada 2 pilihan pork organ soup, ukuran besar ($5.5) dan kecil ($4.5). Karena untuk makan berdua, kami pikir 1 mangkuk ukuran besar cukup untuk 2 orang, dengan ditambah 2 mangkuk nasi (masing-masing $1) dan 2 gelas teh tawar hangat (masing-masing $1). Ingin tahu seperti apa? Nih!

Big bowl of pork organ soup

Isi dari soup ini lumayan komplit; daging bagian perut, jerohan (hati, paru, ginjal, usus), dan tahu dengan siraman kuah kaldu yang cukup kental dan potongan daun seledri diatasnya. Rasa sambalnya cukup pedas dengan sedikit rasa asam, rupanya ada unsur cuka didalamnya. Saya lebih suka untuk tidak mencampurkan sambalnya langsung ke dalam soup, melainkan mencelupkan isi dari soup satu per satu dengan sumpit sebelum menyantapnya. Yum! One of the best dish I’ve had in Singapore (beside that Scissor Cut Curry Rice off course!)

Baggage full, on train to Changi Airport

Setelah menyempatkan berjalan-jalan sebentar, kami kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang kami sekaligus merapikan kembali bagasi. Kami sudah membeli bagasi sebelumnya ke Air Asia, dimana pembelian bagasi sebelum hari-H hanya dikenakan Rp180.000,- saja untuk (minimal) 20 kg bagasi. Lain halnya jika kita membeli bagasi saat check in. Ini kami alami saat berangkat-check in di Bandara Soetta, untuk 15 kg bagasi kami dikenakan biaya Rp400.000,- (beda jauh kan biaya bagasinya?). Sesampai di Bandara Changi, hal pertama yang saya lakukan sebelum check in adalah return and refund Singapore Tourist Pass kami. Dimana kami bisa mendapatkan deposit $10 kami kembali untuk masing-masing kartu, dengan syarat pengembalian kartu tidak dilakukan lebih dari 5 hari setelah masa kadaluwarsa kartu. Return and refund ini dilakukan di kantor MRT (lebih tepatnya loket), basement T2 Changi.

Changi Airport Terminal 1
Changi Airport Terminal 1

Jadi untuk return and refund ini, saya harus naik sky train (semacam LRT) dari T1 ke T2, lalu turun ke basement, dan kemudian kembali lagi ke T1 tetap dengan menggunakan sky train kembali. Gratis! So, what’s up with Changi Airport? Bandara terbesar dan termewah yang pernah saya kunjungi, sejauh ini. Sejauh ini! Kunjungan ini jadi salah satu milestone saya, so who knows someday a few years later I post a photo somewhere at one of European country’s airport? Amen! 

Salah satu objek yang menarik untuk dilihat di T1 Changi adalah Kinetic Rain, semacam logam berbentuk tetesan air bewarna keemasan yang tergantung di kawat plastik, yang naik turun dengan sendirinya tanpa bantuan mesin penggerak. That’s why it’s called kinetic, right?

Pesawat kami, QZ269 dijadwalkan boarding pukul 21.30 dan take off pukul 22.00 waktu Singapore, dan dijadwalkan sampai kembali di Bandara Soetta pukul 22.30 WIB. Semenjak kami sampai di sini dan sampai kami kembali lagi ke Jakarta, semua hal di Bandara Changi ini berjalan tepat waktu. Patut kita acungi dua jempol ke pemerintah Singapore yang sudah membuat negara ini sedemikian majunya, sehingga pantas Indonesia menjadikannya sebagai salah satu benchmark. Baik dari sisi pengelolaan dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi satu sama lain (termasuk pembangunan industri wisata), penerapan hukum dan peraturan yang sedemikian ketat, sehingga ketertiban bisa tercipta dengan sangat baik. So, to Mr. Lee Kuan Yew, hats off to you, Sir!

The book, my companion during the flight

Akhirnya, dengan ditemani buku Aaker on Branding selama perjalanan 90 menit, kami sampai kembali di tanah air tercinta. Sayangnya, langsung disambut dengan berita bom bunuh diri Kampung Melayu, yang terjadi kurang lebih bersamaan dengan saat pesawat Air Asia kami take off! Damn! Namun bagaimanapun juga, hal ini tidak menyurutkan rasa cinta saya ke Indonesia. Tanah air saya!

 

One Comment Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s