Ketiga hal diatas saat ini sangat dekat dengan saya. Menjadi dunia yang sedang saya pelajari dan geluti saat ini. Dan terima kasih karena keberadaan internet dan khususnys sosial media saya jadi bisa tahu lebih banyak, belajar lebih banyak tentang ketiga hal ini; (personal) branding-public relation-marketing communication.
Lebih tepatnya kebanyakan saya pelajari sendiri, sehingga terkadang dulu saya jadi bertanya-tanya apakah apa yang saya lakukan ini sudah tepat atau belum? Sudah sesuai kaidah yang ada dan berlaku atau belum? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Intinya, saya harus yakin bahwa aktivitas-aktivitas yang saya lakukan tersebut sudah tepat atau belum. Salah satu hal yang saya lakukan adalah mengajukan diri ke divisi Human Resource (HR) di perusahaan tempat saya bekerja, untuk melakukan gap analysis (mulai berat nih ngomongnya) tentang apa-apa saja yang saya dan team sudah kuasai dan apa yang belum. Dari gap analysis tersebut, kami bersama-sama bisa menentukan program-program pelatihan dan lokakarya apa saja yang perlu dilakukan untuk mengisi gap yang ada. Dan akhirnya, setelah melewati dua hari pelatihan dan lokakarya, belajar dari pakar dan ahli di bidang ini, saya semakin yakin bahwa apa yang saya lakukan sudah berada di jalur yang benar. Ini terjadi di tahun 2016 yang lalu.

Dan hari Rabu, 26 Februari 2017 yang lalu, saya kembali mendapat kesempatan untuk belajar lagi tentang ilmu personal branding-public relation-marketing communication ini lewat event ulang tahun majalah MIXMarcomm yang ke-13, salah satu majalah favorit saya, di Ballroom Gedung Pusat Indosat Ooredoo, Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat.

Acara yang dikhususkan untuk para pemasar, penggiat merek, mereka yang bekerja di bidang komunikasi korporasi dan komunikasi pemasaran ini menghadirkan tiga pakar, yaitu mas Yuswohady (@yuswohady), pakar dan pengamat brand dan marketing yang didapuk sebagai moderator. Kemudian dua narasumber lainnya, adalah mbak Elvera N. Makki (@vera_makki), PR expert dengan sejuta pengalaman di beberapa perusahaan multinasional diantaranya Unilever, Fonterra, Mercedez Benz, dan kini Citibank. Awesome!
Satu lagi adalah brand man yang sudah cukup punya nama, bapak Daniel Surya dari WIR Global (dm Id-Holland). Saya pertama kali dengar tentang WIR (We Indonesian Rocks) Global ini dari mas Yasha Chatab, another brand man and ex anchor man of Metro TV.

Highlight percakapan mereka bisa saya tuliskan sebagai berikut:
Vera Makki:
- Bila kita hendak bertemu seseorang dalam konteks formal meeting, pelajari dahulu lawan bicara kita. Salah satunya dengan mengakses social media channels beliau, untuk sekedar tahu karakternya dan preferensi-nya sehingga kita lebih siap untuk menghadapi beliau.
- Saat menebarkan konten di media sosial, berhati-hatilah. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap cara pandang orang lain terhadap kita, yang pada akhirnya akan membentuk personal branding kita.
- Pasti muncul konsekuensi dari tiap postingan di media sosial yang kita buat. Terlepas apakah itu konten yang kita buat sendiri, ataupun yang kita bagikan/teruskan dari postingan orang lain.
- Personal branding is very important, and somehow can lead us to our next employer’s interest. Simply because HR (or now called HC team) is looking for someone’s profile straight from his/her post at various social media platforms that he/she own.
- Personal branding is a process of life. Kita harus punya positioning yang kuat, punya image yang kuat di suatu bidang yang kita benar-benar kuasai. Dan sering-seringlah berbagi ilmu di bidang anda lewat twitter, facebook, blog, dan sebagainya.
- Bisa jadi seorang user twitter dengan followers tidak terlalu banyak, namun ia sangat kuat image-nya di salah satu bidang, yang membuat ia menjadi seorang key opinion leader. Dibandingkan dengan seorang selebwit (atau sekarang jamannya Instagram-selebgram), yang punya ratusan ribu pengikut namun kurang mempunyai personal branding atau image yang kuat.
- We have to know ourself, what is our expertise? Kita ini jago di bidang apa, kita bisa enjoy dan passionate dalam melakukan suatu hal lebih baik dibandingkan yang lain itu di bidang apa?
- Apabila anda seorang penggiat brand, pelaku public relation ataupun komunikasi pemasaran di sebuah perusahaan, image anda tidak boleh lebih kuat dari perusahaan anda sendiri.
Daniel Surya:
- Personal branding, pada dasarnya adalah menghargai ciptaan Tuhan. How so? Kita harus aware bahwa tidak ada manusia yang diciptakan sama, pasti punya karakter yang berbeda-beda.
- Anda sendiri harus bisa mengenal dan mengetahui keunggulan dan perbedaan anda dengan orang lain.
- Apa bedanya saya dengan B, dengan C? Apa yang menjadi keunggulan saya dibanding yang lain? Apa yang jadi kekurangan saya yang sekiranya dapat ditutupi oleh orang lain dalam konteks team work?
- Anda harus mengetahui keunggulan anda. Apa yang menjadi diferensiasi anda?
- Diferensiasi terletak pada content, sedangkan relevansi ditemukan lewat cara kita berkomunikasi.
- Branding ada dua tujuan; mendapatkan pencitraan atau mendapatkan authenticity.
Setelah talk show ini selesai, acara dilanjutkan dengan peresmian logo baru majalah MIXMarcomm, yang sepintas terlihat seperti kupu-kupu berwarna, yang dibangun dari kombinasi huruf M-I-X. Selamat dan sukses untuk Majalah MIXMarcomm! 🙂